Burung kedasih adalah jenis burung yang bisa Anda temui di kawasan hutan Indonesia. Ketika mendengarkan suara burung kedasih, sebagian orang akan merasa khawatir sebab kehadiran burung ini dianggap sebagai pertanda malapetaka, pertanda bahwa akan ada orang yang sakit, bahkan dianggap sebagai pertanda kematian yang akan datang.
Untuk mengetahui fakta di balik burung parasit ini, kali ini kami akan memaparkan 3 fakta yang menarik untuk diketahui. Penasaran? Simak penjelasannya berikut ini seperti yang dikutip dari kacer.co.id.
3 Fakta dari Burung Kedasih yang Jarang Diketahui
Berikut adalah sejumlah fakta tentang burung kedasih yang menarik untuk diketahui:
- Dikenal sebagai burung yang jahat dan licik
Burung kedasih dianggap debagai burung yang licik dan jahat. Bagaimana tidak, burung ini tak pernah mau membangun sarang untuk tinggal dan berkembang biak.
Indukan burung kedasih yang hendak bertelur biasanya membajak sarang burung lain yang berukuran lebih kecil sebagai tempat bertelur.
Setelah selesai bertelur, burung kedasih tak mau mengerami telur-telurnya dan langsung meninggalkan sarang yang dibajak tersebut.
Burung kedasih dianggap sebagai burung parasit. Anggapan ini bukannya tanpa alasan. Burung kedasih yang sudah bertelur di dalam sarang burung lain tak mau mengerami telur-telur tersebut, dan membiarkannya untuk dierami oleh induk si pemilik sarang.
Tak hanya itu, setelah menetas, si induk kedasih seakan lepas tanggung jawab dan tak ingin memberi makan anak-anaknya.
Anak-anak tersebut diberi makan oleh burung yang dijadikan sebagai korban pembajakan.
- Jenis burung kedasih
Ternyata burung kedasih terdiri dari berbagai jenis, yakni:
- Kedasih hitam
Seperti namanya, burung kedasih jenis ini memiliki warna dominan yang kehitaman.
Burung kedasih hitam umumnya memiliki panjang rata-rata 22-14 cm, dengan nama latin Surniculus lugubris.
- Kedasih kelabu
Ukuran rata-rata dari burung kedasih kelabu adalah 20-23 cm.
Jenis burung kedasih yang sering dijumpai di area perkebunan ini memiliki warna keabu-abuan di area dada dan leher, serta berwarna sawo matang di area kepala.
- Kedasih uncuing
Burung kedasih uncuing dapat dikenali dari ciri-ciri fisiknya, yakni warna dominan cokelat keabu-abuan.
Burung ini lebih banyak ditemukan di kawasan hutan dan perkebunan.
- Wilayah persebaran burung kedasih
Burung kedasih memiliki wilayah persebaran yang terbilang luas. Di Indonesia sendiri burung ini bisa ditemukan di hampir seluruh wilayah Tanah Air seperti Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Bali.
Di luar negeri, burung parasit ini juga bisa ditemukan di Thailand, Vietnam, Filipina, Banglades, Tiongkok, Myanmar, Kamboja, India dan masih banyak lagi.
Akhir Kata
Sekian pemaparan kami tentang si burung pembawa berita kematian. Setelah mengetahui sederet fakta seputar burung kedasih, apakah Anda masih tetap percaya tentang mitos-mitos negatif yang beredar di kalangan masyarakat?