
Penulisan nama gelar yang benar sekarang jarang diketahui. Kondisi tersebut merupakan hal yang cukup aneh. Itu karena, ada banyak masyarakat Indonesia yang memiliki gelar. Oleh karena itu, harusnya penulisan hal ini sudah tidak memberikan kebingungan.
Namun fenomena yang terjadi di masyarakat memang berbanding terbalik. Kebanyakan orang memang nampak tidak peduli terkait hal ini. Masyarakat Indonesia sendiri memang tidak terlalu tertarik dengan dunia tulis menulis.
Hal tersebut nampak jelas pada banyaknya jasa penulis yang laris manis. Mungkin tidak masalah jika jasa tersebut digunakan untuk kepentingan komersial. Masalahnya, ada banyak orang yang menggunakan jasa tersebut untuk kepentingan pendidikan seperti untuk mengerjakan tugas.
Penulisan Nama Gelar yang Benar
Penulisan nama gelar yang tepat sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit. Itu karena, poin-poin yang harusnya diperhatikan sangat mendasar. Supaya lebih detail, berikut beberapa poin yang perlu diperhatikan.
- Singkatan
Hal vital pertama yang harus diperhatikan adalah penggunaan singkatan. Perlu diingat kalau gelar tidak ditulis secara menyeluruh di Indonesia. Misal seseorang bernama Rifan dan bergelar sarjana matematika.
Maka penulisan namanya tidak menjadi Rifan Sarjana Matematika. Namun penulisannya akan disingkat menjadi Rifan, S.Mat. Hal serupa akan terlihat pada gelar haji yang mana singkatannya menjadi Hj.
- Kapital
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah penggunaan huruf kapital. Nama gelar selalu dituliskan dengan huruf besar. Hanya saja, huruf yang mengikutinya akan dituliskan dengan huruf kecil.
Sebagai contoh, Huruf “S” dan “M” dalah Rifan, S.Mat. dibuat dengan huruf besar. Sedangkan huruf “a” dan “t” yang berada di belakang huruf “M” tetap dibuat dengan huruf kecil.
- Tanda Titik
Penggunaan tanda titik juga sangat penting dalam penulisan nama gelar yang benar. tanda titik ini dipakai sebagai pemisah antara satu huruf kapital dengan huruf kapital lain.
Misal dalam Rifan, S.Mat. terlihat kalau di antara huruf “S” dan “M” sudah ditambahkan tanda titik. Disinilah terlihat jelas kalau tanda titip memang berfungsi sebagai pemisah.
- Tanda Koma
Tanda koma sendiri berguna apabila gelar dituliskan setelah nama lengkap. Nantinya tanda koma tersebut akan menjadi pemisah antara nama dengan gelar.
Ini juga terlihat pada contoh Rifan, S.Mat. Disana dituliskan kalau antara nama “Rifan” dan huruf “S” terdapat koma yang ditempatkan sebagai pemisah.
- Pemisahan
Tanda koma sebenarnya tidak hanya berguna untuk memisahkan antara nama dan gelar. Namun tanda koma juga berfungsi untuk memisahkan antara satu gelar dan gelar yang lain.
Misal seseorang bernama Rifan, S.Mat, S.Psi. Disini terlihat jelas antara “S.Mat.” dan “S.Psi.” memiliki tanda koma. Itu membuktikan kalau S.Mat berarti sarjana matematika dan S.Psi berarti sarjana psikologi.
Pastikan untuk tidak asal dalam penulisan ini. Itu karena, penulisan tersebut sudah dibakukan di Indonesia sehingga kesalahan dalam penulisan bisa berakibat fatal. Untuk penulisan nama gelar yang benar tidak terlalu sulit.